Uju Di Ngoluhon Ma Nian
Lagu Batak
Tentang : Artis, Pencipta, Musisi, Produser, Penikmat, Syair
Hamu anakkon hu, (Hai kamu anak anak ku)
Tampukni pusu-pusuki (semua buah hatiku)
Pasabarma amang, (bersabar lah kalian anakku)
Pasabarma boru (bersabarlah hai putriku)
Laho pature-ture au. (untuk merawat aku)
Nungnga matua au (saya sudah sangat tua)
Jala sitogu togu on i (harus dipapah kesana kemari)
Sulangon mangan ahu, (makan pun harus disuapin)
Siparidion au (harus dimandikan (krn tidak bisa mandi sendiri))
Alani parsahitokki. (disebabkan penyakitku ini)
Reff
Somarlapatan marende, margondang, marembas hamu (tiada ada artinya pesta dan tari tarian kalian)
Molo dung mate au. (kalau saya sudah meninggal)
Somarlapatan nauli, na denggan, patupaon mu (tiada arti kebaikan yang kalian berikan padaku)
Molo dung mate au. (kalau saya sudah meninggal)
Uju di ngolukkon ma nian (pada saat aku hidup begini lah)
Tupa ma bahen akka nadenggan (kalian tawarkan itu padaku)
Asa tarida sasude (supaya nyata kelihatan)
Holong ni rohami, namarnatua-tua i (kasih dan sayang kalian terhadap orang tua)
Note :
kembali satu lagu yang sangat menggugah untuk didengar dan disimak, dalam era modernisasi, karena banyak pihak yang merasa dirinya berhasil dalam kehidupan sehari hari, lupa dan tidak memperdulikan orang tua yang telah dirundung sakit penyakit karena sudah tua, namun tiba saat orang tua sudah meninggal, anak anaknya membuat pesta besar untuk maksud “menghormati” orang tua.
namun lagu ini cukup ironis juga, karena setelah tercipta sekitar tahun 2005 sang pencipta Daniel Siahaan belum sempat melihat bagaimana lagu ini sangat digemari orang batak, dia telah meniggal pada tahun 2006 karena sakit.
lagu ini dipopulerkan oleh Putri Silitonga (penyanyi wanita solois) yang mempunyai harapan menjadi salah satu penyanyi pujaan batak, dan kemudian pertengahan tahun 2008 kembali trio century membawakannya dengan formasi trio.
hm………… uju dingolu hon ma nian……..
Tentang : Artis, Pencipta, Musisi, Produser, Penikmat, Syair
Hamu anakkon hu, (Hai kamu anak anak ku)
Tampukni pusu-pusuki (semua buah hatiku)
Pasabarma amang, (bersabar lah kalian anakku)
Pasabarma boru (bersabarlah hai putriku)
Laho pature-ture au. (untuk merawat aku)
Nungnga matua au (saya sudah sangat tua)
Jala sitogu togu on i (harus dipapah kesana kemari)
Sulangon mangan ahu, (makan pun harus disuapin)
Siparidion au (harus dimandikan (krn tidak bisa mandi sendiri))
Alani parsahitokki. (disebabkan penyakitku ini)
Reff
Somarlapatan marende, margondang, marembas hamu (tiada ada artinya pesta dan tari tarian kalian)
Molo dung mate au. (kalau saya sudah meninggal)
Somarlapatan nauli, na denggan, patupaon mu (tiada arti kebaikan yang kalian berikan padaku)
Molo dung mate au. (kalau saya sudah meninggal)
Uju di ngolukkon ma nian (pada saat aku hidup begini lah)
Tupa ma bahen akka nadenggan (kalian tawarkan itu padaku)
Asa tarida sasude (supaya nyata kelihatan)
Holong ni rohami, namarnatua-tua i (kasih dan sayang kalian terhadap orang tua)
Note :
kembali satu lagu yang sangat menggugah untuk didengar dan disimak, dalam era modernisasi, karena banyak pihak yang merasa dirinya berhasil dalam kehidupan sehari hari, lupa dan tidak memperdulikan orang tua yang telah dirundung sakit penyakit karena sudah tua, namun tiba saat orang tua sudah meninggal, anak anaknya membuat pesta besar untuk maksud “menghormati” orang tua.
namun lagu ini cukup ironis juga, karena setelah tercipta sekitar tahun 2005 sang pencipta Daniel Siahaan belum sempat melihat bagaimana lagu ini sangat digemari orang batak, dia telah meniggal pada tahun 2006 karena sakit.
lagu ini dipopulerkan oleh Putri Silitonga (penyanyi wanita solois) yang mempunyai harapan menjadi salah satu penyanyi pujaan batak, dan kemudian pertengahan tahun 2008 kembali trio century membawakannya dengan formasi trio.
hm………… uju dingolu hon ma nian……..
Komentar
Posting Komentar